Gagal Jadi Karyawan, Sukses Jadi Pengusaha (Kisah Gagal Jadi Office Boy)

Seorang lelaki pengangguran melamar pekerjaan sebagai Office Boy ke beberapa perusahaan. Setelah menunggu beberapa lama salah satu perusahaan tersebut melakukan pemanggilan dan melakukan wawancara oleh Staff HRD dan dia diberi tugas membersihkan ruangan sebagai testnya.

Setelah melihat hasilnya, Staff HRD mengatakan, “Kamu lulus dan diterima.”
Tentu saja pria ini senang bukan main. Tapi kesenangannya tidak bertahan lama karena Staff HRD melanjutkan, “Berikan e-mail kamu dan saya akan kirim formulir untuk diisi dan pemberitahuan kapan kamu bisa mulai bekerja.”
Pria itu menjawab seadanya, “Maaf pak. Saya tidak punya e-mail.”
Terlihat ekspresi agak kecewa dari wajah staff HRD. “Kalau kamu tidak punya e-mail, maaf, kamu tidak bisa diterima bekerja karena kami mengirim pemberitahuan tentang pekerjaanmu lewat e-mail, jadi sekali kami minta maaf.”

Lelaki itu pergi dengan harapan kosong. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya dengan sedikit uang di dalam kantongnya.

Setelah berpikir panjang. Ia memutuskan pergi ke pasar dan membeli 10 kg tomat. Lalu ia jual tomat itu dari rumah ke rumah. Kurang dari dua jam, seluruh tomat habis terjual. Lalu ia kembali lagi ke pasar dan membeli tomat untuk dijual lagi. Lagi-lagi dalam waktu singkat tomat habis terjual.

Ia mulai pergi bekerja lebih pagi dan pulang lebih larut. Uangnya menjadi lebih banyak 2x sampai 3x lipat tiap hari. Dia pun membeli gerobak, lalu truk, dan akhirnya ia memiliki armada kendaraan pengiriman sendiri.

Lima tahun kemudian, lelaki yang tekun dan pekerja keras itu sudah menjadi salah satu pengusaha makanan terbesar. Ia mulai merencanakan masa depannya bersama keluarga dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa.

Ia menghubungi broker asuransi. Sang broker pun menanyakan alamat e-mailnya. Lelaki itu menjawab, "Saya tidak punya e-mail."

Sang broker bertanya dengan penasaran,"Ah anda pasti bercanda, mana mungkin anda bisa sesukses ini kalo e-mailpun anda tak punya?". Lelaki itu menjawab, "Ya saya memang tidak pintar, tapi saya telah membangun ini semua dengan impian dan kerja keras".

"Anda tidak punya e-mail, tapi sukses membangun sebuah usaha besar. Bisakah Anda bayangkan, sudah jadi apa Anda kalau punya e-mail?"

Lelaki itu menjawab, "Ya, saya akan menjadi office boy di istana"

Sahabat, Kita sering menganggap halangan sebagai pertanda kegagalan dan kehancuran. Pada saat terhalang karena memiliki keterbatasan, kita cenderung pasrah dan tidak bersemangat lagi untuk melanjutkan. Sama seperti pria di atas yang tidak bisa bekerja hanya karena tidak punya e-mail.
Tapi Anda juga harus ingat, bahwa banyak orang sukses yang dulunya memiliki banyak keterbatasan. Bahkan banyak di antara mereka yang justru sukses berkat keterbatasan itu.
Jadi Anda jangan buru-buru menghakimi Tuhan tidak adil atau hidup ini kejam dan brutal. Sama seperti pria pada cerita di atas. Ia tak punya e-mail, karena itulah ia tak jadi bekerja, beralih jual tomat dari rumah ke rumah, lalu sukses besar. Andaikan ia punya e-mail, mungkin saja ia jadi office boy dan nyaman dengan pekerjaannnya.

Sukses kadang seperti misteri yang tak masuk akal. Ada banyak sekali jalan yang ditunjukkan kepada Anda, yang mungkin awalnya tidak masuk akal. Yang perlu Anda ingat adalah, kekurangan sesuatu bukan berarti kegagalan, bisa jadi kekurangan itu akan menuntun Anda ke jalan menuju kesuksesan yang tak pernah Anda bayangkan sebelumnya.

Semoga bermanfaat
Comments
0 Comments